News
Tradisi Hindu, dan Kilas Balik Kedatangan Migran Bali ke Pulau Lombok
Jumat, 04 Maret 2022, 16:25 WITA
Beritalombok.com
Setelah tahun 1963, letusan Gunung Agung juga terjadi pada 21 November 2017. Letusan kali ini tidak sedahsyat letusan pertama, meski demikian ledakan ini membawa debu vulkanik yang tersebar sampai ke Lombok.
Dinas Sosial Provinsi NTB melaporkan terdapat lebih dari 300 warga Bali yang mengungsi. Mereka langsung menuju ke keluarganya, para pengungsi ini mengkhawatirkan terulangnya ledakan dahsyat pada tahun 1963.
Erni menyatakan, Dusun Sedayu Utara yang terletak di Desa Kediri Selatan, Kecamatan Kediri, Lombok Barat adalah salah satu dari sejumlah dusun di Lombok yang sampai kini dihuni oleh warga Bali.
“Pada tahun 1963, mereka menyelamatkan diri ke dusun ini dari letusan Gunung Agung,” ucapnya.
Lombok sebagai pulau tetangga selalu menjadi katup pengaman terdekat bagi orang-orang Bali yang ingin menyelamatkan diri dari ancaman bencana alam. Selain itu tanah Lombok yang subur menjadi daya tarik tersendiri.
Biasanya migran terdahulu dan anak keturunan mereka yang telah menetap di Lombok akan menyediakan tempat pesinggrahan bagi migran yang datang. Migran yang telah menetap biasanya secara sosio ekonomi sudah mapan.
“Migran yang datang kemudian akan banyak mendapat dukungan, dalam arti menyediakan jejaring sosial yang menghubungkan dengan pasar pencarian kerja (jobmarket), bahkan menyediakan tempat tinggal sementara,” papar Erni.
Pengaruh Hindu-Bali terbesar di Mataram terpusat di Cakranegara. Di bawah pemerintahan Karangasem, Cakranegara dikembangkan sebagai pusat pemerintahan dan sekaligus menjadi sentral permukiman Hindu-Bali.
Raja Karangasem dengan para pengikutnya membangun pemukiman yang berbentuk kotak-kotak persegi panjang atau pola grid yang dalam bahasa Bali disebut karang (perumahan).
Karang mengambil nama dari dusun asal mereka masing-masing di Karangasem, seperti Karang Blumbang, Karang Bengkel, Karang Jasi, Karang Sampalan, Karang Medaing.
“Ini dimaksudkan agar setiap penghuni karang tidak melupakan asal-usulnya di Bali, dan agar orang luar mengetahui di mana asal keberadaan mereka sebelum bermukim di Lombok,” beber Erni.
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Jumat, 04 Maret 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022