News
Si Patok, Elang Laut Bermata Satu Penghuni TWA Gunung Tunak
Selasa, 28 Juni 2022, 14:00 WITA
beritalombok.com
Patok adalah satwa langka yang disebut hanya satu-satunya di kawasan TWA Gunung Tunak. Saat mata Patok ditembak pemburu, elang malang ini ditemukan oleh seorang wisatawan asal Italia bernama illaria Gallo, di kawasan Pantai Kuta.
Wisatawan itulah yang merawat dan memberi pertolongan pertama pada Patok.
Dia memberikan obat pada matanya dan kemudian menyerahkan pada petugas Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) di Gunung Tunak.
Patok kesulitan kembali berburu di tengah laut dengan satu mata, karena letak kekuatan elang laut ada pada mata dan cengkraman.
"Awalnya memberi makan sulit karena selalu mematok, karena naluri memburunya mungkin ya, tapi lama-lama dia paham bagaimana cara menerima makanan dengan cara disuap, karena itulah saya beri nama dia Patok, suka mematok saya," kata Anwar, pengasuh yang merawat Patok.
Patok kembali mulai dari nol, dirawat seperti bayi elang, diurus makanan dan kesehatannya secara perlahan dan detail.
Burung Elang Laut berwarna abu kemerah-merahan itu memiliki penglihatan tidak normal seperti burung pada umumnya. Dia jinak bahkan tidak bisa terbang jauh karena mata sebelah kirinya hilang tertembak.
Bukan cacat dari lahir atau bekas berkelahi antar spesies melainkan diduga ditembak pemburu.
Anwar (45 tahun) salah satu petugas Balai Konservasi Taman Wisata Alam Gunung Tunak yang setia merawat Elang Laut.
Anwar dengan tulus menjaga kesehatan si Elang Laut bermata satu itu. Bahkan kata Anwar, Elang Laut itu dimandikan dan diberikan makan seperti anak bayi yang baru lahir di dekat penangkarannya di Taman Wisata Alam Gunung Tunak selama alami luka pada mata kirinya.
Elang Laut dengan nama lain steller atau steller's sea eagle itu kata Anwar mengalami luka pada bagian mata kirinya sehingga tidak mampu berburu secara mandiri di lautan kawasan TWA Gunung Tunak.
Anwar ditemui wartawan akhir pekan lalu, juga mengaku elang dengan nama ilmiah Haliaeetus pelagicus ini merupakan spesies elang laut satu-satunya yang masih mendiami kawasan TWA Gunung Tunak.
"Jadi pada tahun 2020 lalu, elang ini memang pernah ditembak pemburu. Jadi dia tidak bisa terbang. Nah sejak saat itu kami merawatnya," ucap Anwar.
Selama bekerja tahun 2017 lalu, selain merawat Elang Laut yang sempat mendapat tembakan pemburu itu pada tahun 2020 lalu, Anwar juga dengan tulus merawat sebanyak 38 ekor rusa (cervus timorensis) bersama petugas lainnya.
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Selasa, 28 Juni 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022