News
Seorang Pria Ditolak Jadi MC Karena Difabel
Selasa, 26 Oktober 2021, 18:25 WITA
beritabali.com/ist/Seorang Pria Ditolak Jadi MC Karena Difabel
Aksi diskriminatif dialami Lalu Ahmad Fatoni, seorang penyandang difabel asal Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Fatoni melalui unggahan status Facebook bercerita mendapatkan perlakuan diskriminatif oleh pihak Angkasa Pura Hotel, anak perusahaan Angkasa Pura I di Lombok, Minggu, 24 Oktober 2021.
Bermula saat dia diminta menjadi master of ceremony (MC) atau pembawa acara Opening Ceremony PASS (Premium Airport Special Service) di Bandara Internasional Lombok, Minggu pagi.
"Saya cukup interest ketika ditelpon salah satu teman untuk mengisi acara tersebut beberapa hari yang lalu, karena saya sudah terbiasa mengisi dan membawa acara acara formal/semi formal maupun acara bebas,” kata Fatoni pada akunnya Bajang Tony.
Namun ketika dia datang dengan setelan jas hitam lengkap dengan dasi dan sepatu, panitia acara sempat sinis karena mengetahui Fatoni yang menjadi MC. Apalagi Fatoni seorang difabel.
“Namun nahas bagi saya pagi ini ketika saya sampai di lokasi acara, wajah ragu dan sedikit sinis dari beberapa panitia acara ketika mereka tahu bahwa saya lah yang akan membawa acara opening ceremony tersebut,” ujarnya.
Berselang 15 menit sebelum acara dimulai, tiba-tiba MC digantikan orang lain tanpa pemberitahuan Fatoni.
“Dan hal yang sudah saya duga pun terjadi, ketika 15 menit sebelum acara dimulai tiba-tiba muncul lah seorang MC pengganti tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu,” katanya.
Fatoni mengaku tidak protes saat dia digantikan tanpa konfirmasi. Namun dia sedikit menyesali sikap panitia tidak memberikan kesempatan dirinya menjadi MC.
“Saya tidak protes karena tidak ingin menggangu berjalannya acara dan memang itu juga merupakan hak mereka untuk mengganti MC yang sesuai dengan selera mereka,” katanya.
“Tapi ini sebuah cerminan dan sedikit cerita tentang watak sebagian manusia yang hanya menilai dari apa yang mereka lihat, tanpa memberikan kesempatan menunjukan kemampuan seseorang tersebut,” ujarnya.
Buntut aksi diskriminatif tersebut, puluhan Ormas dan komunitas difabel menggelar aksi di Angkasa Pura I pada Senin (25/10).
Direktur Relawan Disabilitas (LIDI) NTB, Lalu Wisnu Pradipta, menyayangkan aksi diskriminatif yang dilakukan pihak Angkasa Pura I.
“Ini sudah keterlaluan sekali karena bagaimanapun Angkasa Pura adalah BUMN. Ini sangat bertolak belakang dengan pemerintah yang selama ini jor-joran menyuarakan hak-hak difabel,” katanya.
“Walaupun ini dilakukan oleh PASS yaitu Angkasa Pura Hotel, sebagai anak perusahaan tapi tetap itu adalah BUMN,” ujarnya.
Dia mengatakan, seharusnya bentuk diskriminasi terhadap difabel sudah seharusnya berakhir. Ironis jika dilakukan oleh BUMN.
“Perlu dikasi pencerahan bapak bapak kita bukan saja di Angkasa Pura, namun di semua BUMN supaya mengerti dan paham hak masyarakat Indonesia tanpa terkecuali dia difabel atau tidak,” katanya.
Sementara pihak Angkasa Pura I melalui Humas, Arif Haryanto mengungkapkan ada miskomunikasi antara Angkasa Pura Hotel (APH) dan Event Organizernya (EO) dengan Bajang Tony.
"Itu acara APH, bukan acaranya Angkasa Pura 1. Pihak APH datang ke kediaman Bajang Tony untuk melakukan klarifikasi dan bertemu dengan Bajang Tony langsung," jelas Arif Haryanto.
Inti kedatangan APH kata Arif untuk menyampaikan permintaan maaf. Sementara itu Bajang Tony pasca kedatangan APH dan rombongan ke kediamannya, memposting di akun Facebooknya. Perkembangan kejadian yang dia alami yang kemudian viral dan mendapat banyak dukungan.
"Pihak Angkasa Pura Hotel (Direktur Utama) dan Angkasa Pura 1 (Humas) didampingi Komandan Kodim1620 Loteng (Lombok Tengah, red), Bapak Letkol Putu Tangkas, Kasat Intelkam Polres Loteng dan jajarannya, sudah meminta maaf secara langsung atas kekeliruan dan kesalahpahaman ini dengan tulus", tulis Bajang Tony.
Disebutkan pula oleh Bajang Tony, bahwa pihak Angkasa Pura 1 dan Angkasa Pura Hotel berkomitmen untuk mengakomodir Penyandang Difabel untuk siap direkrut sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
"Semoga perlakuan Diskriminatif tidak pernah terjadi lagi di muka Bumi ini. Dan kejadian ini mendapatkan hikmah berharga bagi kita semua," tutup Bajang Tony dalam postingannya.
Penulis : bbn/lom
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Selasa, 26 Oktober 2021
Polling Dimulai per 1 September 2022