Komoditas buah kurma yang potensial membuat Nusa Tenggara Barat mulai menggagas perkebunan. Dengan memetakan daerah yang cocok dengan tanaman kurma, komoditas ini diharapkan bisa menjadikan NTB sentra buah kurma wilayah Timur.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, Drs H Fathul Gani MSi mengatakan buah kurma merupakan komoditas kompetitif yang tak semua tempat bisa mengembangkannya. 

"Nah Pak Gubernur tertarik karena di NTB ternyata pohon kurma bisa berbuah dengan baik tidak hanya tumbuh", ungkap Kadis Fathul Gani, saat mendampingi silahturahmi petani Kurma Lombok Utara, dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, di Pendopo Gubernur, Rabu (17/8).

Dijelasy, setelah memetakan daerah yang cocok dengan tanaman kurma, pihaknya akan mulai mengembangkan kurma di KLU dan Samota, Sumbawa agar komoditas ini bisa menjadikan NTB sentra buah kurma wilayah Timur maupun penunjang wisata agro di masa depan. 

Arif Munandar, yang berhasil menanam dan mengembangkan pohon kurma di Lombok Utara

"Membutuhkan waktu lama untuk belajar dan mencoba mengembangkan tanaman kurma di NTB," ucapnya.

"Baru ada satu pohon yang akan dipanen dan ini termasuk berkualitas karena sebiji buah kurma nya bisa seharga Rp 20 ribu", jelas Arif. 

Arif pun mengakui membutuhkan waktu lama untuk belajar dan mencoba mengembangkan tanaman kurma di NTB. Pemilik kebun kurma seluas lima hektar ini rencananya akan memanen induk pohon kurma yang tumbuh sejak tiga tahun lalu dengan jumlah tandan buah yang terbilang ranum.