News

NTB Ajukan Jadi Tuan Rumah PON 2028

 Selasa, 26 Oktober 2021, 18:00 WITA

beritabali.com/ist/NTB Ajukan Jadi Tuan Rumah PON 2028

IKUTI BERITALOMBOK.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritalombok.com, Mataram. 

Sukses Provinsi Papua menjadi tuan rumah PON ke XX tahun 2021, menjadi inspirasi provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menggelar acara yang sama. 

Tekad mewujudkan rencana tersebut adalah dengan menggandeng Bali dan NTT, NTB akan menawarkan diri menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2028 nanti. 

Rencana NTB menawarkan diri menjadi tuan rumah PON tahun 2028, disampaikan Ketua Kontingen Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Mori Hanafi beberapa waktu lalu, saat memberikan sambutan pada acara penyambutan kontingen atlet NTB pasca berlaga di PON Papua.

Mori Hanafi mengatakan, untuk menjadi tuan rumah PON, NTB harus segera mengirim surat menyatakan minat menjadi tuan rumah PON, paling lambat April 2022. Pengajuan minat menjadi tuan rumah boleh satu daerah dan boleh juga bersama dua daerah sekaligus.

”Sementara keinginan kita tiga daerah yaitu Bali NTB dan NTT,” kata Mori, yang juga Wakil Ketua DPRD NTB ini. 

Sebagai persyaratan, daerah harus ikut bidding PON. Biaya pendaftaran bidding saja sebesar Rp1 miliar dengan membayar uang jaminan Rp5 miliar.

"Apabila kalah (dalam bidding) uang jaminan ini akan dikembalikan. Kalau kita menang uang jaminan ini akan dipakai untuk studi-studi oleh KONI PB PON,” katanya.

Studi atau kajian tersebut untuk menentukan lokasi pertandingan dan apa saja yang perlu dibangun. Menurut Mori, syarat menjadi tuan rumah PON memang agak berat. Terutama bila NTB ingin maju sendiri menjadi tuan rumah tunggal.

Salah satu syaratnya harus punya sarana olahraga yang memadai minimal 30 persen. Kemudian harus jelas sumber pendanaan penyelenggaraan acara. Misalnya dari APBN, APBD, dan sponsor-sponsor.

Di PON Papua, mereka memiliki tiga sponsor platinum, antara lain PT Freeport, PT PLN, dan PT Telkom. Dana sponsor dari pihak ketiga di Papua sangat besar, sehingga penyelenggaraan acara sukses. 

”Saya perkirakan dana APBN (yang dipakai) jauh lebih besar dari APBD,” katanya.

Dari sisi perhotelan, menurutnya NTB jauh lebih siap dari Papua. Sebab jumlah kamar hotel NTB jauh lebih banyak. Jika Bali NTB dan NTT menjadi tuan rumah bersama, pasti akan lebih mudah.

Misalnya NTB saja memiliki 15 ribu kamar dan Bali 20 ribu kamar, maka sudah cukup. Belum lagi ditambah kamar hotel di NTT.

"Karena jika masuk (semua atlet dan tim) pada saat bersamaan, paling tidak dibutuhkan 30 ribu kamar,” katanya.

Karena di Papua penginapan kurang, mereka membagi para atlet dalam beberapa gelombang karena keterbatasan akomodasi. 

Syarat lain, kata Mori, memiliki sumber daya atau ahli olahraga, memiliki cabang olahraga unggulan. Kemudian pernah menyelenggarakan event internasional.

”Semua itu dimiliki NTB, sehingga kita masuk di kriteria tersebut,” katanya.

Hanya saja, terkait ketersediaan sarana prasarana olahraga yang 30 persen tersebut perlu diperhitungkan. NTB memang memiliki GOR Turida, GOR pemuda, tetapi kondisinya belum layak.

”Kita mungkin punya lebih dari 30 persen (sarana olahraga) tetapi tidak layak,” tegasnya.
 

Penulis : bbn/lom






TERPOPULER


Hasil Polling Calon Gubernur NTB 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending Terhangat