News
Makna Tradisi Perang Api di Lombok Saat Jelang Nyepi
Kamis, 03 Maret 2022, 13:45 WITA
Beritalombok.com
Umat Hindu di Cakranegara, Kota Mataram saling serang menggunakan api, dalam tradisi perang api jelang perayaan Nyepi, Rabu (2/3).
Tradisi yang hanya ada di Lombok, Nusa Tenggara Barat ini untuk perayaan hari Nyepi tahun Saka 1944 tahun 2022 ini selain jumlah peserta dan penonton dibatasi. Durasi waktu Perang api berlangsung juga dipersingkat hanya 10 menit.
Dimulai semenjak abad ke-16, tradisi Perang Api dua kampung Umat Hindu di Cakranegara masih terjaga dan lestari hingga kini. Namun karena situasi pandemi, perang api berlangsung dengan pengawasan protokol kesehatan yang ketat.
Bahwa betapa perang tak harus bermusuhan. Perang yang ternyata penuh kedamaian. Itulah pesan yang disampaikan pada tradisi perang api menyambut hari raya Nyepi ini. Selain makna tersirat sebagai tradisi menolak bala wabah penyakit.
Perang api biasanya dilakukan jelang sandiwara atau magrib, ketika matahari mulai terbenam. Inilah tradisi Perang Api umat Hindu di Cakranegara, Kota Mataram. Perang yang digelar sebagai rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi.
Tradisi ini sudah bertahan lama. Dan masih berlangsung hingga kini. Biasanya, digelar pada petang terakhir, sebelum perayaan Nyepi dimulai. Saat hari kian sore, warga yang ingin menyaksikan tradisi ini mulai datang berduyun-duyun.
Mereka berjejalan di simpang empat Jalan Selaparang, Lingkungan Negarasakah. Dan mulailah dua kelompok pemuda berdiri. Obor sebagai sumber api mulai dinyalakan. Hasrat menyerang pun tidak dielakkan saat kedua kubu mulai membakar bobok masing-masing. Pertempuran pun tidak bisa dihindari. Saling serang. Saling lempar dengan bobok yang menyala. Serangan pun acak-acakan.
Pukul memukul, menggunakan api dari jarak dekat. Bara api yang menyala-nyala berseliweran. Menerjang dari segala penjuru. Mendarat di punggung, pundak, perut, dada, tangan, leher, kepala hingga muka para pemuda yang sedang berperang.
Sesekali percikan api mengenai warga yang menonton. Pemuda yang terkena sambaran api tidak kalah beringas. Menyerang balik di tengah kepungan asap dan sisa api.
Meski api mulai padam, saling lempar sisa bobok masih terjadi. Para Pecalang dan petugas keamanan pun akhirnya memberikan aba-aba agar perang dihentikan.
Namun, mereka yang larut dalam pertempuran terus menyerang. Sampai akhirnya sorak sorai dan tepuk tangan penonton meredakan naluri saling serang. Ditambah semprotan air dari mobil water canon milik polisi yang memang telah disiagakan. Perang pun selesai.
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022