News
Legenda Selaq Marong, Pepadu 'Gladiator' Peresean di Lombok
Sabtu, 04 Juni 2022, 23:55 WITA
beritalombok.com
Saat ini, pepadu yang tersohor dengan kepiawaiannya dalam Peresean adalah Selaq Marong. Seorang pria berkumis yang sering menari ketika serangannya mengenai musuh. Dia adalah pria berasal dari Semoyang Lombok Tengah dengan nama asli Suminggah.
Namun jauh sebelum itu, dikenal seorang pepadu yang memiliki nama Selaq Marong, yang berasal dari Desa Marong, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.
Selaq Marong merupakan pepadu yang sering berlaga pada tahun 1980an. Perawakannya memiliki tubuh yang besar, dengan mata yang melotot dan merah saat berada di arena. Karena itu dia dijuluki oleh penonton dengan nama Selaq Marong.
Tokoh masyarakat di Desa Marong, Amaq Buan, mengatakan Selaq Marong memiliki ilmu megatmale yang sangat mematikan saat memukul lawannya. Dia selalu menang di arena dengan membuat lawannya sakit dan bahkan hingga meninggal.
Baca juga:
Kementan Pantau Kasus PMK di Lombok Tengah
“Sosok perawakan besar dengan mata yang melotot. Selaq Marong kalau Peresean matanya menjadi merah. Itu tanda ilmu megatmale sudah masuk,” katanya, Kamis, 2 Juni 2022.
Selaq Marong memiliki nama asli Haji Sriatun. Dia tutup usia pada 2020. Namun, ketangkasan saat menjadi ‘gladiator’ di arena Peresean selalu dikenang orang.
Meskipun sangat kuat di arena, Selaq Marong memiliki pantangan saat bertanding. Dia tidak boleh bertarung siang hari. Entah apa alasannya, konon matanya yang besar dan melotot membuat dia kesulitan bertanding di siang hari. Sehingga dia selalu tampil sore hari.
“Jadi Selaq Marong tidak bisa bertanding siang hari. Karena matanya selalu melotot dan merah,” ujarnya.
Amaq Buan mengatakan, ilmu megatmale yang dimiliki Selaq Marong didapat melalui mimpi. Dia tidak pernah berguru atau mencari ilmu untuk mendapatkan kesaktian.
“Itu didapat dari karomah (anugerah Tuhan) saat sedang tidur lalu bermimpi,” katanya.
Cucu Selaq Marong, Dayat, mengatakan kebiasaan Selaq Marong saat Peresean yaitu selalu memegang rotan bukan pada ujung atau pegangan rotan.
“Selaq Marong selalu memegang rotan pada bagian sedikit di tengah. Beliau sebenarnya tidak terlalu seni saat bertanding. Tapi kalau serangan kena lawannya, bahaya,” ujarnya.
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022