News
Legenda Selaq Marong, Pepadu 'Gladiator' Peresean di Lombok
Sabtu, 04 Juni 2022, 23:55 WITA
beritalombok.com
Tradisi Peresean merupakan tradisi epik masyarakat suku Sasak di Lombok, yang menampilkan dua orang pria (peradu) yang saling mengadu ketangkasan.
Mereka menggunakan rotan sepanjang 1,5 meter berbalur aspal hitam dan pecahan beling untuk saling memukul. Selain itu, mereka melengkapi diri juga dengan perisai (ende) yang terbuat dari kulit sapi.
Pada zaman dahulu, Tradisi Peresean merupakan cara untuk menyeleksi para prajurit tangguh dengan menguji keberanian yang mereka miliki. Peresean menjadi ajang bagi para pepadu untuk melatih ketangkasan dan ketangguhan mereka dalam sebuah pertandingan.
Suku Sasak juga melaksanakan Peresean sebagai luapan emosi kegembiraan para prajurit Lombok setelah berhasil mengalahkan lawan di medan perang.
Peresean yang kini menjadi suatu kesenian daerah dan sering dipentaskan kepada wisatawan.
Para petarung disebut pepadu akan saling pukul menggunakan rotan dengan diawasi seorang wasit yang disebut pakembar. Selama pertandingan, akan dihiasi suara musik khas Lombok.
Dahulu, Peresean sebagai ekspresi kebahagiaan prajurit saat menang perang. Itu juga berfungsi melatih ketangkasan prajurit. Kemudian tradisi tersebut difungsikan sebagai upacara adat meminta hujan. Namun kini, Peresean menjadi kesenian tradisional Sasak untuk menghibur wisatawan.
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Sabtu, 04 Juni 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022