Wisata

Holding BUMN Pariwisata Terbesar di Asia Diresmikan di Lombok

 Sabtu, 15 Januari 2022, 09:50 WITA

Beritalombok.com

IKUTI BERITALOMBOK.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Menurut dia, penata kelolaan aset Holding BUMN Pariwisata, akan mencakup pengelolaan bandara, lifestyle hingga rencana perjalanan. Kata Erick, di negara lain hal tersebut telah terbentuk. Namun belum di Indonesia.

“ Holding ini menjadi lokomotif pariwisata Indonesia ke depannya,” kata Erick. 

Erick mengaku, pengembangan sektor pariwisata selama ini telah mampu memberikan kontribusi terbesar kedua bagi bangsa Indonesia. Tak tanggung-tanggung, angka PDRB yang disumbangkan mencapai 10 miliar US Dollar pertahunnya.

“Semoga terbentuknya Holding BUMN Pariwisata ini akan mampu membuat pengelolaan BUMN akan menjadi lebih baik ke depannya,” kata dia.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya, membenarkan jika sektor pariwisata telah mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19. Sebab, penciptaan lapangan kerja yang terserap mencapai 13 juta di sektor tersebut. Kini, nyaris turun signifikan.

“Jadi, saya sepakat dengan Mas Erick, adanya Holding ini adalah momentum kita melakukan penataan ekosistem yang kuat dan tangguh kedepannya,” kata Presiden.

Menurut dia, potensi holding dari perusahan penerbangan dan airport juga turun signifikan. Termasuk, sebanyak 120 hotel dan jaringannya juga kawasan wisata pariwisata unggulan di Indonesia. Mulai Mandalika, Likupang, Taman Mini, hingga Sarinah.

“Jika potensi yang turun ini kita gabung dan bersatu menjadi holding, maka saya yakin segala  hambatan. Di antaranya, konektivitas dan infrastruktur akan bisa diselesaikan. Di sini, saya yakin Pak Doni selaku Dirut yang ditunjuk dengan pengalamannya akan mampu menuntaskan masalah yang mengganjal selama ini,” kata Jokowi.

Ia meminta, perbaikan tata kelola managemen pariwisata harus menjadi perioritas untuk dikerjakan. Apalagi, perusahaan BUMN, memiliki banyak anak perusahan. Mulai dari hulu hingga hilir.

Hanya saja, lanjut Jokowi, anak perusahaan BUMN tersebut, justru banyak yang berjalan sendiri.  

“Inilah penyakitnya kenapa banyak anak perusahaan BUMN itu lemah, ya karena konsolidasi mereka enggak kuat. Belum lagi soal managemen yang kalah jauh dari perusahaan swasta. Padahal asetnya bagus-bagus dengan lokasi yang premium,” papar Presiden.


Halaman :





TERPOPULER


Hasil Polling Calon Gubernur NTB 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending Terhangat