News
Hiu Paus Haji Mo, Ikon Konservasi dan Ekowisata Sumbawa
Kamis, 07 Juli 2022, 09:22 WITA
beritalombok.com
Fitri Hasibuan, Program Senior Director Konservasi Indonesia dalam penyerahan simbolis tersebut menyampaikan apresiasi atas komitmen Bupati dalam pelestarian dan ekowisata hiu paus di Teluk Saleh.
Informasi tentang pola pergerakan hiu paus Haji Mo ini tidak hanya bermanfaat mendukung pelestarian hiu paus di Teluk Saleh, tetapi juga menjadi informasi yang penting bagi upaya pelestarian hiu paus di tingkat nasional karena pergerakan hiu paus di Teluk Saleh juga belum sepenuhnya terungkap.
Hiu paus merupakan spesies yang melakukan pergerakan jarak jauh dan habitatnya tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia.
Saat ini hiu paus berstatus terancam punah (endengered) secara global berdasarkan penilaian International Union for Conservation of Nature (IUCN) akibat penangkapan ikan – baik penangkapan yang ditargetkan maupun tangkapan sampingan, penurunan kualitas hidup karena habitatnya tercemar oleh polusi (termasuk sampah), maupun kematian hiu paus karena tertabrak kapal.
Hingga 28 Juni 2022, terhitung selama 25 hari sejak penandaan satelit, hiu paus Haji Mo masih terpantau berada di dalam Teluk Saleh tidak jauh dari lokasi awal pemasangan alat penandaan satelit. Kemungkinan, udang rebon (“masin”, sebutan lokal) sebagai makanan utama hiu paus di Teluk Saleh ini masih banyak sehingga hiu paus ini masih nyaman menghabiskan waktunya berada di dalam Teluk.
Ilmuwan Konservasi Indonesia Abdi Hasan menyampaikan berdasarkan data yang sejauh ini telah ditransmisikan ke satelit ARGOS (Advanced Research and Global Observation Satellite), hiu paus Haji Mo ini telah melakukan penyelaman hingga kedalaman 120 meter.
“Alat ini dilengkapi dengan sensor kedalaman yang mampu merekam hingga kedalaman 2.500 meter. Sehingga apabila hiu paus Haji Mo dapat menembus kedalam maksimal sensor alat ini, maka akan memecahkan rekor catatan dunia untuk kedalaman penyelaman hiu paus,” ungkapnya.
Hiu Paus Haji Mo akan dijadikan sebagai ikon konservasi dan ekowisata Sumbawa sehingga diharapkan mampu memperkuat kepedulian masyarakat Sumbawa dalam konservasi dan ekowisata hiu paus di Teluk Saleh.
Tim Konservasi Indonesia mencatat setidaknya ada 104 individu hiu paus terdokumentasikan di wilayah ini sehingga menjadikan Teluk Saleh sebagai lokasi agregasi dengan populasi hiu paus kedua terbesar di Indonesia.
UNESCO juga mencatat keberadaan hiu paus di lokasi ini dan menjadikan Teluk Saleh sebagai bagian dari cagar biosfer SAMOTA (Teluk Saleh, Pulau Moyo, dan Gunung Tambora) pada 2019.
Penulis : bbn/tim
Editor : Robby
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Kamis, 07 Juli 2022
Polling Dimulai per 1 September 2022