News
Tradisi Maulid Adat Bayan di Lombok Utara
Senin, 25 Oktober 2021, 17:30 WITA
beritabali.com/ist/Tradisi Maulid Adat Bayan di Lombok Utara
Rangkaian Acara
Tradisi ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama adalah persiapan bahan makanan dan piranti upacara lain yang disebut “kayu aiq”.
Hari kedua diisi dengan doa dan makan bersama yang dipusatkan di Masjid Kuno Bayan. Para pelaksananya terdiri dari warga desa Loloan, Desa Anyar, Desa Sukadana, Desa Senaru, Karang Bajo dan Desa Bayan. Semua desa tersebut merupakan kesatuan wilayah adat yang disebut komunitas wilayah adat Bayan.
Pada pagi hari pertama, masyarakat menyerahkan hasil bumi kepada Inan Menik sebagai tanda syukur atas keberhasilan panen. Inan Menik kemudian mengolahnya untuk disajikan kepada para kyai, penghulu, dan tokoh adat pada hari puncak perayaan Mulud Adat. Nantinya, Inan Menik akan menandai dahi warga dengan mamaq atau sirih dalam ritual adat yang disebut menyembek.
Lalu, masyarakat membersihkan balen unggun (tempat sekam/dedak) dan balen tempan (tempat alat penumbuk padi), serta membersihkan rantok (tempat menumbuk padi). Prosesi dilanjutkan dengan membersihkan tempat Gendang Gerantung dan beberapa orang menjemput Gamelan Gendang Gerantung.
Baca juga:
Lombok Utara Diguncang Gempa Bumi
Setelah tiba, dilaksanakan ritual penyambutan dengan ngaturan lekes buaq (sirih dan pinang) sebagai tanda rangkaian acara Mulud Adat dimulai.
Sekitar waktu gugur kembang waru pada pukul 15.30, para wanita mulai menumbuk padi bersamaan mengikuti irama alat musik tempan yang terbuat dari bambu panjang.
Padi tersebut ditumbuk di lesung seukuran perahu yang disebut menutu. Pada saat yang bersamaan, gamelan mengiringi ritual mencari bambu tutul untuk membuat umbul-umbul (Penjor) yang akan dipajang pada pojok Masjid Kuno Bayan. Ritual ini hanya diikuti laki-laki yang dipimpin pemangku atau melokaq penguban setelah direstui oleh Inan Menik.
Pada hari kedua atau 15 Rabi’ul Awal, perempuan adat memulai kegiatan menampiq beras yaitu membersihkan beras. Prosesi selanjutnya berjalan menuju mata air lokoq masan segah. Syaratan mencuci beras yaitu perempuan yang sedang suci / tidak haid, Berbicara, menoleh, memotong jalan barisan merupakan pantangan sepanjang jalan. Setelah beras dimasak, hidangan di tata di atas ancaq atau sebuah tempat, prosesi ini disebut mengageq.
Penulis : bbn/lom
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Senin, 25 Oktober 2021
Polling Dimulai per 1 September 2022