Menyikapi maraknya modus operandi penyelundupan narkotika di Nusa Tenggara Barat dengan memanfaatkan penyeberangan laut melalui pelabuhan-pelabuhan tikus, menjadi atensi Danlanal Mataram dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTB. 

Selain karena keterbatasan personel, penyelundupan Narkotika melalui pelabuhan kecil atau pelabuhan tikus ini juga sangat sulit dideteksi oleh unsur-unsur patroli. Sehingga untuk meminimalisir penyelundupan Narkotika melalui pelabuhan tikus ini, diperlukan komitmen yang kuat untuk bersinergi dengan semua stakeholder.

“Lanal Mataram tidak mampu berbuat sendiri sehingga perlu bersinergi dengan Polri maupun dari aparat kewilayahan terutama BNNP NTB, untuk mengatensi modus-modus penyelundupan ini,” ucap Danlanal Mataram, Kolonel Laut (P) Suratun SH, pada acara pemusnahan barang bukti narkotika kelas 1 jenis sabu-sabu sejumlah 730,71 gram di halaman Kantor BNN Provinsi NTB, Kamis (30/9).

Kata Danlanal Suratun, dalam rangka meminimalisir penyelundupan narkoba melalui pelabuhan tikus, Lanal Mataram memberdayakan semua komponen masyarakat termasuk masyarakat pesisir untuk dibina.

"Kita ada yang namanya Bintara potensi maritim (Babinpormar) yang selalu berkomunikasi dengan masyarakat dengan warga pesisir jika melihat, mendengar ataupun mengetahui ada hal yang mencurigakan terkait dengan masalah kegiatan narkoba dan sejenisnya harus segera infokan ke kita dan segera kita langsung berkoordinasi instansi terkait dan langsung kita aksi,” jelas Danlanal.