Pergoki Sepasang Remaja Bermesraan, Pemancing Minta "Jatah"

beritabali.com/ist/Pergoki Sepasang Remaja Bermesraan, Pemancing Minta

Sepasang remaja berinisial V (14 tahun) dan M (16 tahun) terpergok oleh seorang pemancing sedang memadu kasih di tepian pantai Samota, Sumbawa. 

Biadabnya, si pemancing yang mengancam memvideokan adegan mesra pasangan ini, ikut meminta "jatah", dengan mencabuli remaja perempuannya. Walaupun kasus ini terjadi beberapa minggu lalu, sampai saat ini pelaku belum tertangkap.
Kasus ini menjadi atensi Reskrim Polres Sumbawa, karena sebelumnya kasus serupa sudah pernah terjadi di lokasi yang sama. 
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, IPTU Ivan Roland Cristofel STK melalui Kanit PPA, Arifin S.Sos, Rabu  (20/10), mengatakan kejadian berawal saat pasangan V dan M yang sedang bermesraan, seketika menjadi panik. 
Setelah melihat seorang pria tak dikenal muncul dari balik batu. Pasalnya, pria yang diduga seorang pemancing ini langsung menvideokan kedua remaja itu menggunakan handphone. Tak hanya itu pria tersebut mengancam keduanya menggunakan senjata tajam jenis parang. 
Ketakutan pasangan ini dimanfaatkan pelaku untuk minta ‘jatah’ agar ‘melayaninya’. Kasus dugaan asusila tersebut telah ditangani pihak PPA Reskrim Polres Sumbawa. 

Sampai saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku. Bahkan beberapa sketsa wajah yang dibuat polisi, masih belum berhasil untuk menyakinkan korban apakah identik dengan wajah pelaku yang berbuat tak senonoh terhadapnya.
"Kasus ini terjadi beberapa minggu lalu. Meski demikian sampai saat ini pelakunya belum terungkap," terang Kanit PPA, Arifin  SSos, Rabu  (20/10).
Bermula ketika pasangan itu mendatangi gubuk di lahan Samota yang tidak jauh dari pantai. Di tempat itu keduanya bermesraan. Namun tak berlangsung lama karena dikejutkan dengan kedatangan pelaku, sembari merekam adegan keduanya menggunakan kamera ponsel. 
Pelaku ini mengancam akan menyebarkan rekaman adegan mesra keduanya melalui media sosial. Seketika nyali pasangan remaja ini ciut. Pelaku langsung meminta keduanya menuju pantai dan masuk di celah batu besar berbentuk goa. Di tempat itu, pelaku meminta keduanya untuk mengulangi adegan mesra tersebut.


Awalnya keduanya menolak. Tapi karena diancam akan dibunuh menggunakan parang, terpaksa melakukannya. Sembari merekam dengan ponsel, tangan pelaku ikut menggerangi tubuh korban M.
Pelaku pun meminta V–kekasih M untuk mengambil sepeda motor yang diparkir di gubuk agar dibawa mendekat ke pantai. Sepeninggal V, pelaku langsung berbuat tak senonoh terhadap M. Dalam kondisi tak berdaya M menuruti keinginan pelaku.
Setelah puas, pelaku mengajak M keluar dari goa batu, bersamaan dengan tibanya V menggunakan sepeda motornya. Mereka pun berbonceng tiga karena pelaku meminta V dan M mengantarnya ke gubuk tempat sepeda motor pelaku diparkir.
Setelah itu pelaku pulang menggunakan sepeda motornya. Diikuti dari belakang oleh kedua korban yang berboncengan karena kebetulan mereka pulang searah. Ketika sampai di simpangan, pelaku berbelok dan menghilang. Kedua korban langsung mendatangi Polres Sumbawa untuk melaporkan kejadian yang menimpanya.
Polisi masih kesulitan mengungkap kasus ini. Sebab korban tidak sempat mencatat nomor plat kendaraan pelaku, meski kejadiannya di siang hari. Selain itu korban tidak begitu mengenali wajah pelaku, kendati pelaku tak menggunakan penutup wajah.
“Sampai saat ini kami masih melakukan penyelidikan,” ujar Kanit PPA, Arifin Setioko, seraya menambahkan bahwa kasus serupa sudah pernah terjadi di lokasi yang sama.  


Penulis : bbn/lom


 
News Lainnya
Berita Lainnya