Mengenal Tradisi Penampahan di Lombok Sambut Puasa
Beritalombok.com
Masyarakat Lombok memiliki tradisi tersendiri bahkan unik menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Pada H-1 datangnya bulan Ramadhan, oleh masyarakat Lombok menyebutnya sebagai Tradisi Penampahan. Tradisi tersebut ditandai dengan prosesi mandi safar atau mandi besar atau mandi junub. Ini sebagai perantara untuk membersihkan diri baik secara lahir maupun batin.
Dalam tradisi ini masyarakat Lombok juga menyebutnya “Bebersinan”. Terdapat beragam versi dari warga yang melakukan hal ini. Sebagian warga juga melakukan prosesi mandi di rumah mereka masing-masing.
Ada juga warga Lombok yang melakukan prosesi penampahan ini dengan mandi di pantai baru, membilasnya dengan air tawar. Mandi di pantai diyakini sebagai cara untuk meluruhkan segala jenis kesalahan dan dosa.
Laut lepas nan luas juga dipercaya bisa menghanyutkan semua keburukan yang ada dalam diri seseorang. Setelah mandi di pantai, mereka akan melanjutkan dengan mandi dengan air tawar. Tujuannya untuk mensucikan diri sebelum masuk ke bulan Ramadhan.
Tradisi Lombok lainnya dalam menyongsong Ramadhan adalah umat Islam di Lombok akan melakukan ziarah kubur ke makam keluarga yang sudah meninggal.
Selain itu tak lupa juga berziarah ke makam alim-ulama atau tokoh agama yang disegani, msalnya Makam Loang Baloq, Makam Batu Layar, Makam Tuan Guru Saleh Hambali (Bengkel, Lombok Barat) atau Makam Ketaq (Tuan Guru Lopan) di Lombok Tengah.
Umat Islam di Lombok juga akan melakukan aksi saling memaafkan dengan keluarga, kerabat dan tetangga. Ini bertujuan untuk melebur kesalahan sebelum memasuki bulan puasa.
Baca juga:
Tradisi Maulid Adat Bayan di Lombok Utara
Penulis : bbn/lom
News Lainnya
Berita Lainnya