Hilang 17 Bulan, Bocah Ditemukan di Area Sirkuit Mandalika
Beritalombok.com
Moh Faris Alga (9 tahun) bocah yang hilang selama 17 bulan (1,5 tahun) beralamatkan di Dusun selak Desa kidang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah, akhirnya ditemukan oleh anggota Brimob Lombok Tengah Brigadir Safi’i Apriadi.
Bocah tersebut ditemukan, saat Brigadir Safi’i Apriadi sedang melaksanakan PAM di lokasi sirkuit Mandalika, Jumat (7/1) pukul. 19.00 WITA.
Saat Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah, AKP Sandro Dwi Rahadian SIK bersama beberapa anggota melakukan silaturrahmi pada keluarga Moh Faris Alga, Sabtu (8/1), Brigadir Safi’i Apriadi kepada sejumlah wartawan menceritakan kronologis penemuan bocah tersebut.
Karena masih dalam areal pengamanan, Brigadir Safi’i dengan sigap menghampiri apa yang terjadi. Setelah didekati, spontan ia mengenal sosok laki-laki tersebut (Narep red) yang merupakan teman masa kecilnya, dan sekaligus tetangga satu Desa beda Kampung.
Mengerti demikian, Brigadir Safi’i merangkulnya bersama bocah tersebut lalu dibawa ke pos penjagaan. Brigadir Safi’i pun memberikan makan keduanya di pos penjagaan.
Saat melihat bocah tersebut sedang makan, Brigadir Safi’i teringat. Jika di desanya telah hilang seorang anak sekitar 1,5 tahun yang lalu yang wajahnya terlihat mirip dengan bocah di depannya.
Brigadir Safii kemudian mencari kontak tetangga Faris untuk dihubungi. Dan memastikan apa betul, dia adalah Faris. Bocah yang hilang sekitar 1,5 tahun lalu.
Setelah dirasa semuanya cukup betul, kemudian Brigadir Safi’i mengantarkan bocah tersebut kepada pihak keluarga.
Sesampainya di tempat keluarga Faris, bak mendapat durian runtuh, keluarga sangat bahagia tak terhingga. Dengan disambut isak tangis serta rasa haru yang mendalam dari pihak keluarga maupun kerabatnya. Mereka membenarkan bahwa bocah yang ditemukan tersebut adalah Moh Faris Alga yang hilang 17 bulan lalu.
Menurut pengakuan Kepala Dusun setempat, bahwa Faris hilang sekitar September 2020, disaat bermain bersama teman temannya. Namun setelah beberapa saat, anak tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Kakek, tetangga serta keluarga mencari kemana-mana namun tidak ditemukan.
Tidak hanya sampai di situ, keluarga menggunakan Paranormal/Dukun namun tidak juga membuahkan hasil, yang akhirnya keluargapun pasrah dan menyatakan Faris hilang.
Menurut pengakuan Moh Faris Alga, ia dibawa oleh Narep ke Jawa Tengah, dengan berjalan kaki, terkadang naik Truck. Sementara untuk makan ia terkadang menjual pete dan membersihkan taman. Kemudian diberi makan oleh pemilik taman.
Untuk tidur, ia bersama Narep tidur di sebuah rumah kosong. Saat diwawancara, Faris tidak bisa menggunakan bahasa Sasak (Bahasa asli Lombok) dan hanya mengenal Kakeknya.
“Sebagai bahan informasi bahwa Narep ini adalah tetangga dari Moh Faris, dimana ia bisa dikatakan kurang normal dan suka dengan anak kecil sebagai teman bermain,” ungkap tokoh masyarakat setempat, dikutip Buser86.com.
Kepala Dusun selak, Desa Kidang, Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah atas nama masyarakat mengucapkan rasa syukur yang mendalam, dan banyak terima kasih kepada jajaran Brimob Lombok Tengah yang telah menemukan warganya yang dinyatakan hilang selama 17 Bulan.
Sementara Kakek Moh Faris Alga (Amaq Melaye) menyampaikan hal senada kepada jajaran Brimob Lombok Tengah, lebih khusus lagi kepada Komandan Brimob Lombok Tengah, atas bantuan dan kepeduliannya terhadap Moh Fariz Alga dan keluarga.\
“Lamun ndek tedait sik Bapak-Bapak Brimob Jak ndik yak dait wah Baik selamanya (Bahasa Sasak) yang artinya kalau tidak ditemukan oleh Bapak – Bapak Brimob Kemungkinan Cucu saya tidak ditemukan,” ungkap Amaq Melaye
AKP Sandro Dwi Rahadian SIK menyampaikan kepada pihak keluarga, supaya menempuh jalur hukum dengan melaporkan Narep ke Polres Lombok Tengah.
Namun dari pihak Keluarga Fariz menolaknya. Pasalnya, permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Mengingat Narep yang juga tetangga mereka mempunyai kondisi psikis yang berbeda dengan manusia normal pada umumnya.
Senada dengan hal tersebut, AKP Sandro juga menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, untuk tetap waspada dan mengawasi anak anak maupun keluarganya. Lebih-lebih saat ini tidak sedikit ditemui kasus – kasus penculikan anak.
“Waspada, awasi anak – anak kita, jangan sampai lalai. Baik terhadap keluarga, teman ataupun siapa saja, jangan sampai timbul dan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Karena kalau sudah anak kita hilang, yang salah adalah kita sebagai orang tua karena kurangnya pengawasan,” ungkap Sandro.
Kegiatan anjang sana tersebut diakhiri dengan kegiatan foto bersama dan menyerahkan santunan terhadap keluarga Moh Faris Alga oleh Komandan Kompi Brimob Lombok Tengah AKP Sandro Dwi Rahadian SIK.
Penulis : bbn/lom
News Lainnya
Berita Lainnya