Diduga Kelelahan, Mahasiswa KKN Ditemukan Meninggal di Posko
beritalombok.com
Dui Santane Laksebanah Putra (19 tahun) mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ditemukan meninggal dalam posisi tertelungkup di poskonya di Dusun Dasan Tumbuh, Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, Kamis (18/8).
Meninggalnya mahasiswa asal Selangaran, Desa Bilelando, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah ini diduga karena kelelahan.
Kapolsek Surelaga, Ipda Bambang Supriyanto dikonfirmasi, Jumat (19/8) menceritakan kronologis penemuan mayat korban.
Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan meminta keterangan para saksi, diketahui korban sempat ikut upacara 17 Agustus, di kantor Camat Suralaga. Kemudian pada pukul 09.30 WITA saksi dan korban pulang ke rumah orang tua korban di Lombok Tengah.
Sepulangnya korban ke Lombok Tengah, sekitar pukul 15.00 WITA, korban juga sempat melakukan aktivitas pertandingan futsal di kampungnya.
Di rumahnya, sebelum berangkat ke posko KKN di Suralaga, korban sempat tidur dan berpesan ke temannya untuk dibangunkan. Korban mengaku kalau dia sampai pingsan karena merasa sangat capek sekali.
Lalu pukul 17.30 WITA saksi dan korban bangun tidur dan bersiap untuk balik ke Lombok Timur. Sebelum berangkat, saksi dan korban sempat makan dulu dan pukul 18.00 WITA, korban dan saksi pulang ke Lombok Timur.
Sesampainya di Posko KKN pukul 19.00 WiTA, korban sempat beristirahat sebentar sambil ngobrol dengan saksi. Pada pukul 20.30 WITA, saksi pergi ke Anjani sementara korban tinggal di posko bersama rekan mahasiswa lainnya.
"Pada pukul 22.30 WITA, saksi pulang dari Anjani dan masih menemukan korban sedang bermain HP duduk di lasah tersebut. Lalu saksi masuk rumah dan tidur," tutur Kapolsek Ipda Bambang Supriyanto.
Namun pada pukul 05.00 WITA saat saksi hendak melakukan salat subuh dan keluar rumah, saksi mendapati korban dalam posisi duduk telungkup di lasah tersebut.
Saksi membangunkan korban tapi tidak ada respons, saksi kemudian memanggil temannya yakni Azma Watun Najah untuk membantunya memeriksa korban.
Asma kemudian memeriksa denyut nadi di tangan dan leher, tapi sudah tidak ada denyut yang dirasanya. Lantas saksi kemudian memanggil teman-teman yang lain serta warga sekitar dan menghubungi pihak kepolisian setempat.
Korban ditemukan dalam posisi duduk telungkup dengan kedua kaki berselonjor oleh saksi Gaffar Hidayat, sebelum korban dibawa ke ruangan oleh rekan-rekan mahasiswa lainnya.
Posisi tempat TKP terdiri beberapa bangunan yang menyatu dimana terdapat teras yang difungsikan sebagai ruang tamu. Dari pemeriksaan, tubuh korban bagian luar seperti leher, wajah korban dalam kondisi membiru, kondisi kuku kuku jari tangan korban dalam kondisi membiru.
Dari mulut korban mengeluarkan cairan berbentuk cairan bening bercampur darah. Serta dengan kondisi lidah korban tergigit oleh gigi korban.
Tidak ditemukan luka-luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban bagian luar.
"Kondisi tubuh korban sudah terbentuk kaku mayat dimungkinkan korban meninggal lebih dari 6 jam," terang Kapolsek.
Kondisi hidung dan telinga korban tidak mengeluarkan cairan atau dalam kondisi normal.
"Korban saat ini sudah dibawa ke kampung halamannya di Selengaran Desa Bilelando Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, setelah sebelumnya keluarga korban menolak untuk dilakukannya autopsi," tutup Kapolsek.
Penulis : bbn/tim
Editor : Robby
News Lainnya
Berita Lainnya