Banjir Rob Rendam 50 Rumah dan 280 Petak Tambak Warga
beritalombok.com
Banjir pesisir atau rob telah merendam 50 rumah dan 280 petak tambak warga di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Selasa (14/6).
Peristiwa ini terjadi dipicu gelombang pasang air laut sekitar pukul 16.00 WITA, hingga menggenangi pemukiman warga. Demikian Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari PhD dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/6).
Berdasarkan laporan visual di lapangan, kata Muhari, terlihat tambak ikan bandeng milik warga terendam hingga pembatas antar tambak sudah rata dengan air.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima melaporkan banjir ini melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Palibelo, Kecamatan Woha, Kecamatan Bolo dan Kecamatan Langgudu.
Dilaporkan juga tidak ada jiwa mengungsi akibat peristiwa tersebut.
Tim reaksi cepat dari BPBD setempat telah menyiapkan peralatan dan perlengkapan evakuasi tanggap darurat apabila diperlukan.
BNPB mengimbau masyarakat di sepanjang pesisir pantai untuk selalu waspada dan siaga akan adanya potensi gelombang tinggi yang dapat menimbulkan bahaya lanjutan seperti banjir rob.
Baca juga:
5 Dusun Kawasan Mandalika Terdampak Banjir
Terlebih berdasarkan pantauan BMKG dari data water level dan prediksi pasang surut. Banjir pesisir (rob) berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir di Indonesia mulai 11-23 Juni.
Bersamaan dengan itu, adanya fenomena Super Full Moon yaitu fase Bulan Purnama yang mempengaruhi terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut.
Upaya-upaya darurat seperti peninggian dan penguatan tanggul tambak perlu dilaksanakan.
Muhari menjelaskan, upaya pengamanan komoditas budidaya di tambak seperti penambahan jaring yang diikat di sepanjang tanggul tambak dan upaya lain juga bisa dilakukan dengan berkoordinasi dengan dinas terkait setempat.
Penulis : bbn/tim
Editor : Robby
News Lainnya
Berita Lainnya